Tag Archives: Menghitung Dimensi Pondasi Dangkal

MENENTUKAN JENIS PONDASI: FAKTOR GEOTEKNIK SEBAGAI KUNCI UTAMA KEBERHASILAN KONSTRUKSI

Jenis Pondasi

Jenis Pondasi Dalam dunia konstruksi, keberhasilan suatu bangunan tidak hanya ditentukan oleh desain arsitektur yang canggih atau kekuatan material yang digunakan, tetapi juga oleh elemen yang tidak terlihat di permukaan — yaitu tanah di bawah struktur. Pemilihan jenis pondasi yang tepat bukanlah soal preferensi semata, melainkan keputusan teknis yang sangat bergantung pada faktor-faktor geoteknik. Mengabaikannya dapat menyebabkan kegagalan struktur yang fatal. Jadi, apa saja faktor geoteknik yang paling dominan dalam menentukan jenis pondasi?

Sebelum batu pertama diletakkan, insinyur geoteknik perlu “berbicara” dengan tanah. Setiap lokasi memiliki “cerita” geologisnya sendiri, dan cerita itulah yang akan menentukan jenis fondasi yang paling tepat. Mulai dari kekuatan tanah, ketersediaan air, hingga potensi pergerakan tanah, semua aspek ini memiliki peran dominan dalam membentuk keputusan fondasi. Di kota-kota seperti Surabaya, Jawa Timur, dengan karakteristik tanah aluvial yang bervariasi dan potensi muka air tanah tinggi, pemahaman geoteknik menjadi semakin vital.

BACA JUGA: PONDASI DANGKAL: FONDASI KUAT UNTUK STRUKTUR RINGAN DAN EFISIEN

Apa Itu Faktor Geoteknik dalam Penentuan Pondasi?

Faktor geoteknik adalah karakteristik dan sifat-sifat fisik serta mekanik tanah dan batuan di lokasi proyek yang sangat memengaruhi desain dan pemilihan jenis pondasi. Melalui penyelidikan tanah (seperti SPT, CPT, uji lab), insinyur geoteknik mengumpulkan data tentang parameter-parameter ini untuk menilai kemampuan tanah dalam menopang beban struktur dan memprediksi perilakunya di bawah tekanan. Data ini menjadi landasan utama dalam menentukan apakah pondasi dangkal (seperti pondasi telapak atau rakit) sudah cukup, atau apakah pondasi dalam (seperti tiang pancang, tiang bor, sumuran, atau barrette) harus digunakan.

Faktor-Faktor Geoteknik Dominan dalam Pemilihan Jenis Pondasi

1. Daya Dukung Tanah (Bearing Capacity)

  • Faktor paling kritis dalam desain pondasi.
  • Jika tanah permukaan memiliki daya dukung yang tinggi, pondasi dangkal dapat digunakan.
  • Jika tidak, pondasi dalam diperlukan untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah keras di kedalaman.

2. Jenis dan Karakteristik Tanah

  • Tanah pasir, lempung, lanau, gambut, dan batuan memiliki sifat mekanis yang sangat berbeda.
  • Misalnya, tanah gambut sangat kompresibel dan tidak cocok untuk pondasi dangkal.
  • Lempung lunak rawan terhadap penurunan konsolidasi jangka panjang.

3. Kedalaman Lapisan Keras (Hard Layer)

  • Menentukan apakah tiang pondasi perlu dibor atau dipancang hingga kedalaman tertentu.
  • Jika lapisan keras berada di dekat permukaan, pondasi dangkal mungkin cukup.
  • Jika lapisan keras sangat dalam, pondasi dalam seperti tiang bor atau sumuran dibutuhkan.

4. Tingkat Muka Air Tanah (Water Table Level)

  • Air tanah yang tinggi dapat melemahkan daya dukung tanah.
  • Dapat menyebabkan potensi gaya angkat (uplift) atau gaya apung yang harus diperhitungkan.
  • Pondasi dalam lebih disukai untuk menghindari pengaruh air tanah.

5. Potensi Penurunan (Settlement)

  • Penurunan diferensial atau total yang besar berisiko merusak struktur di atasnya.
  • Perlu diperkirakan untuk memutuskan apakah penurunan dapat diterima dengan pondasi dangkal atau perlu sistem yang lebih stabil.

6. Stabilitas Lereng atau Tanah Miring

  • Pada lahan miring atau dekat lereng, tekanan lateral dan potensi longsor memengaruhi desain pondasi.
  • Pondasi dalam sering digunakan untuk menjangkau lapisan tanah stabil di kedalaman.

7. Kondisi Seismik (Kegempaan)

  • Di wilayah rawan gempa, harus dipertimbangkan efek likuifaksi dan gerakan lateral tanah.
  • Pondasi dalam sering lebih stabil terhadap guncangan tanah.

Pemilihan jenis pondasi bukanlah keputusan yang bisa dibuat berdasarkan pengalaman semata atau biaya konstruksi, melainkan harus didasarkan pada analisis geoteknik yang akurat. Faktor-faktor seperti daya dukung tanah, jenis tanah, kedalaman lapisan keras, dan muka air tanah sangat memengaruhi keputusan apakah akan digunakan pondasi dangkal atau pondasi dalam.

BACA JUGA: MENGHITUNG DIMENSI PONDASI DANGKAL: PANDUAN UMUM UNTUK PIJAKAN AMAN

Dengan memahami faktor-faktor geoteknik ini secara menyeluruh, insinyur sipil dapat merancang sistem pondasi yang kuat, efisien, dan aman, serta memastikan bahwa struktur di atasnya akan bertahan dalam jangka panjang. Pada akhirnya, kekuatan bangunan tidak hanya ditentukan oleh apa yang terlihat, tetapi juga oleh apa yang menopangnya dari dalam bumi.

Artha Djaya – Jual Besi beton Surabaya

Artha djaya – Kami merupakan supplier besar produk besi baja di Jawa Timur, namun saat ini kami juga melayani pembelian eceran. Karena itu kami pastikan harga kami lebih murah, bahkan jika ditambah dengan ongkos kirim ke lokasi Anda pun total harga kami akan lebih murah.

Melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua.Kami menyediakan semua jenis produk besi baja, baik produk merek lokal maupun import dengan berbagai jenis ukuran.

menyediakan semua jenis produk besi, meliputi berbagai besi beton, pipa besi, plat baja, aneka kawat besi, atap baja, dan lain-lain. Kami menyediakan produk lokal maupun produk import. dengan standart tertinggi dan ukuran yang presisi.

Hubungi segara admin kami mengenai pertanyaan produk dan harga promo yang berlaku pada saat ini 

MENGHITUNG DIMENSI PONDASI DANGKAL: PANDUAN UMUM UNTUK PIJAKAN AMAN

Menghitung Dimensi Pondasi Dangkal

Menghitung Dimensi Pondasi Dangkal Membangun struktur yang kokoh dimulai dari pondasi yang kuat. Bagi banyak bangunan ringan hingga menengah, pondasi dangkal adalah pilihan yang efisien. Namun, bagaimana kita tahu seberapa besar pondasi yang dibutuhkan? Jawabannya terletak pada perhitungan dimensi yang tepat. Menghitung dimensi pondasi dangkal secara umum adalah langkah fundamental untuk memastikan bahwa beban bangunan dapat disalurkan dengan aman ke tanah tanpa menyebabkan penurunan berlebihan atau kegagalan struktural.

BACA JUGA : KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BAJA RINGAN DALAM KONSTRUKSI

Mengapa Ukuran Itu Penting dalam Pondasi?

Pondasi adalah perantara antara bangunan dan tanah. Seluruh beban vertikal dari struktur di atasnya harus disalurkan dan didistribusikan secara merata ke lapisan tanah pendukung. Jika pondasi terlalu kecil, tekanan pada tanah akan terlalu tinggi, berisiko menyebabkan penurunan yang tidak terkontrol atau bahkan keruntuhan. Sebaliknya, pondasi yang terlalu besar akan boros material dan biaya. Oleh karena itu, memahami cara menghitung dimensi pondasi dangkal adalah keahlian dasar yang harus dikuasai untuk setiap insinyur sipil atau perencana konstruksi.

Pengertian Pondasi Dangkal dan Pentingnya Perhitungan Dimensi

Pondasi dangkal adalah pondasi yang ditanam tidak terlalu dalam (biasanya kurang dari 3 meter), dan digunakan untuk bangunan dengan beban ringan hingga sedang, atau jika tanah di dekat permukaan cukup kuat. Jenis ini meliputi pondasi tapak (spread footing), pondasi jalur (strip footing), dan pondasi pelat (raft foundation).

Menghitung dimensi pondasi dangkal berarti menentukan panjang, lebar, dan tebal pondasi agar dapat menyalurkan beban bangunan ke tanah dengan aman, tanpa melampaui daya dukung tanah.

Cara Umum Menghitung Dimensi Pondasi Dangkal

1. Menentukan Beban dari Struktur

Langkah awal adalah mengetahui total beban yang harus ditopang oleh pondasi. Beban ini meliputi:

  • mati (berat struktur itu sendiri: dinding, atap, lantai, dll)
  • hidup (beban dari manusia, perabot, angin, hujan, dll)
  • tambahan (misalnya gaya gempa)

Contoh:
Misalkan satu kolom menyalurkan beban total sebesar 100 kN ke pondasi.

2. Mengetahui Daya Dukung Tanah (qₐll)

Daya dukung tanah adalah kapasitas maksimum tanah untuk menahan beban tanpa mengalami keruntuhan. Nilainya diperoleh dari hasil penyelidikan tanah (soil test).

Contoh:
Jika tanah memiliki daya dukung ijin sebesar 100 kN/m², maka pondasi harus memiliki luas minimum:

Luas pondasi (A)=BebanDaya dukung=100100=1 m2\text{Luas pondasi (A)} = \frac{\text{Beban}}{\text{Daya dukung}} = \frac{100}{100} = 1\ \text{m}^2Luas pondasi (A)=Daya dukungBeban​=100100​=1 m2

3. Menentukan Bentuk dan Ukuran Pondasi

Jika pondasi berbentuk persegi:

Panjang sisi=1 m2=1 m\text{Panjang sisi} = \sqrt{1\ \text{m}^2} = 1\ \text{m}Panjang sisi=1 m2​=1 m

Jika pondasi berbentuk persegi panjang (misalnya 1,2 m x 0,83 m), maka tetap mempertahankan luas sekitar 1 m², dengan menyesuaikan agar posisi kolom tetap simetris di tengah pondasi.

4. Menentukan Tebal Pondasi

Tebal pondasi tergantung pada:

  • Beban yang ditopang
  • Jenis material (beton bertulang atau tidak)
  • Faktor keamanan terhadap geser dan momen

Secara umum, untuk bangunan rumah tinggal:

  • Tebal tapak beton bertulang: minimal 25–30 cm
  • Tebal tapak beton tanpa tulangan: bisa lebih tebal tergantung beban (40–50 cm)

5. Mempertimbangkan Faktor Keamanan

Selain menghitung secara langsung, hasil dimensi pondasi harus diuji kembali dengan faktor keamanan minimal 2–3 kali lipat terhadap daya dukung maksimum tanah, serta analisis terhadap gaya geser dan momen lentur.

BACA JUGA : APLIKASI BAJA RINGAN DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN

Menghitung dimensi pondasi dangkal secara umum adalah proses sistematis yang dimulai dari penentuan beban struktural total yang akan dipikul, diikuti dengan perolehan data daya dukung izin tanah (qall​) melalui penyelidikan tanah. Dari kedua parameter ini, luas pondasi yang dibutuhkan (Areq​) dapat dihitung. Selanjutnya, kedalaman pondasi (Df​) ditentukan berdasarkan kondisi tanah dan faktor lingkungan. Terakhir, ketebalan dan tulangan pondasi didesain untuk memastikan integritas struktural, dan dilakukan verifikasi penurunan.

Proses ini memastikan bahwa pondasi yang dirancang tidak hanya aman dari kegagalan geser, tetapi juga stabil sepanjang umur bangunan. Meskipun panduan ini umum, penting untuk selalu melibatkan insinyur sipil dan geoteknik profesional untuk perhitungan yang akurat dan desain yang sesuai dengan kode bangunan setempat.

Artha Djaya – Jual Besi beton Surabaya

Artha djaya – Kami merupakan supplier besar produk besi baja di Jawa Timur, namun saat ini kami juga melayani pembelian eceran. Karena itu kami pastikan harga kami lebih murah, bahkan jika ditambah dengan ongkos kirim ke lokasi Anda pun total harga kami akan lebih murah.

Melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua.Kami menyediakan semua jenis produk besi baja, baik produk merek lokal maupun import dengan berbagai jenis ukuran.

menyediakan semua jenis produk besi, meliputi berbagai besi beton, pipa besi, plat baja, aneka kawat besi, atap baja, dan lain-lain. Kami menyediakan produk lokal maupun produk import. dengan standart tertinggi dan ukuran yang presisi.

Hubungi segara admin kami mengenai pertanyaan produk dan harga promo yang berlaku pada saat ini