CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN BESI BETON DAN KONFIGURASINYA UNTUK ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

Menghitung Besi Beton

Menghitung Besi Beton Membangun struktur beton bertulang yang kuat, aman, dan efisien memerlukan lebih dari sekadar mencampur beton dan memasang besi beton. Salah satu tahap paling kritis dalam desain struktur beton adalah perhitungan tulangan beton yang akurat. Proses ini menentukan berapa banyak besi beton yang dibutuhkan, ukuran diameternya, dan bagaimana penempatannya (konfigurasi) dalam setiap elemen struktural seperti balok, kolom, atau pelat. Kesalahan dalam perhitungan ini dapat berakibat fatal pada kekuatan dan keamanan struktur.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara menghitung kebutuhan jumlah dan konfigurasi besi beton berdasarkan prinsip-prinsip dasar rekayasa struktur yang mengacu pada standar yang berlaku.

Perhitungan kebutuhan besi beton adalah proses rekayasa sipil yang bertujuan untuk menentukan luas penampang total baja tulangan (biasanya dinyatakan dalam mm2 atau cm2) yang diperlukan pada penampang melintang elemen struktur beton untuk menahan gaya-gaya internal (momen lentur, gaya geser, gaya aksial) akibat beban yang bekerja. Setelah luas penampang baja yang dibutuhkan diketahui, proses dilanjutkan dengan pemilihan diameter batang besi beton dan penentuan jumlah batang yang menghasilkan luas tersebut.

BACA JUGA: APLIKASI BESI BETON PADA DINDING GESER (SHEAR WALL) UNTUK BANGUNAN TINGGI

Langkah terakhir adalah menentukan konfigurasi tulangan beton, yaitu bagaimana batang-batang tersebut disusun, dibengkokkan, disambung (splice), dan diberi tulangan tambahan (seperti sengkang) sesuai dengan aturan detail standar desain beton bertulang.

Cara Menghitung Jumlah dan Konfigurasi Besi Beton

1. Menentukan Jenis dan Dimensi Elemen Struktur

Sebelum menghitung kebutuhan besi beton, tentukan terlebih dahulu jenis elemen struktur yang akan dihitung:

  • Balok (Beam)
  • Kolom (Column)
  • Pelat (Slab)
  • Pondasi (Footing)

Kemudian, tentukan dimensi elemen: panjang, lebar, dan tinggi/ketebalan.

2. Menentukan Beban yang Bekerja

Lakukan analisis struktur untuk mengetahui beban mati (dead load), beban hidup (live load), dan beban tambahan (angin, gempa). Dari sini akan diketahui:

  • Momen lentur (M)
  • Gaya geser (V)
  • Gaya aksial (P)

3. Menghitung Luas Penampang Tulangan (As)

Gunakan rumus dari standar teknik sipil, seperti:

As = M / (fy × jd)

Keterangan:

  • As = luas tulangan tarik yang dibutuhkan (mm²)
  • M = momen lentur (N.mm)
  • fy = tegangan leleh baja (N/mm²)
  • jd = jarak dari pusat tekan ke tulangan tarik (~0,9d)

4. Menentukan Diameter dan Jumlah Tulangan

Setelah mendapatkan luas tulangan (As), hitung jumlah batang dengan memilih diameter standar (misal: D10, D12, D16):

Contoh:

As = 1200 mm²

1 batang D16 = π/4 × 16² = 201 mm²

Jumlah batang = 1200 / 201 ≈ 6 batang D16

5. Menentukan Jarak dan Pola Penempatan (Konfigurasi)

Konfigurasi ditentukan berdasarkan:

  • Jarak minimum antar batang (berdasarkan SNI atau ACI)
  • Lebar elemen (jangan sampai tulangan terlalu padat)
  • Clear cover (jarak dari permukaan beton ke tulangan, biasanya 25–50 mm tergantung lokasi dan kondisi lingkungan)

6. Menentukan Panjang Total dan Berat Besi Beton

Hitung total panjang tulangan termasuk:

  • Panjang lurus
  • lekukan (hook)
  • Panjang lap splice (penyambungan)

Lalu, gunakan rumus berat per meter:

Berat (kg) = Panjang (m) × Berat per meter (kg/m)

Contoh berat per meter:

  • D10 = 0.62 kg/m
  • D12 = 0.89 kg/m
  • D16 = 1.58 kg/m

BACA JUGA: MEMBONGKAR MARKAH BESI BETON: PANDUAN MEMBACA INFORMASI VITAL DI DALAMNYA

Cara menghitung kebutuhan jumlah dan konfigurasi besi beton adalah proses rekayasa yang kompleks, sistematis, dan memerlukan keahlian khusus. Dimulai dari analisis beban dan penentuan gaya internal, perhitungan dilanjutkan untuk menentukan luas tulangan yang dibutuhkan (As) berdasarkan dimensi beton, mutu material (kuat tekan beton dan kuat tarik besi beton), dan jenis gaya yang bekerja. 

Hasil As kemudian diterjemahkan menjadi jumlah dan ukuran batang besi beton, yang lalu disusun dalam konfigurasi tulangan beton yang memenuhi semua aturan standar desain beton bertulang (termasuk jarak antar tulangan, selimut beton, dan panjang penyaluran tulangan) serta detail penulangan lainnya. Proses perhitungan tulangan beton dan detailing ini adalah fundamental untuk memastikan bahwa struktur beton bertulang memiliki kekuatan, daktilitas, dan durabilitas yang diperlukan untuk berfungsi dengan aman sepanjang masa layannya.

Artha Djaya – Jual Besi Beton Surabaya

Artha djaya – Kami merupakan supplier besar produk besi baja di Jawa Timur, namun saat ini kami juga melayani pembelian eceran. Karena itu kami pastikan harga kami lebih murah, bahkan jika ditambah dengan ongkos kirim ke lokasi Anda pun total harga kami akan lebih murah.

Melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua.Kami menyediakan semua jenis produk besi baja, baik produk merek lokal maupun import dengan berbagai jenis ukuran.

menyediakan semua jenis produk besi, meliputi berbagai besi beton, pipa besi, plat baja, aneka kawat besi, atap baja, dan lain-lain. Kami menyediakan produk lokal maupun produk import. dengan standart tertinggi dan ukuran yang presisi.

Hubungi segara admin kami mengenai pertanyaan produk dan harga promo yang berlaku pada saat ini .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *